Senin, 24 November 2014

syukur

 Nyanyiin lagu itu ternyata gak mudah ya? aku kira, nyanyiin lagu itu adalah hal termudah dalam hidup, tapi kenyataannya susah abiss.. ini semua berawal dari tugas sekolahku, tugas menyanyi dari seni budaya oleh Bunda Hellen P. ya walaupun aku sering nyanyi di kamar, tapi itu gak berlaku untuk umum. aku ini orangnya pemalu abiss. gak berani ngomong di depan umum. ada yang punya ide atau saran gitu?
            untuk sekarang jangan ngmongin tentang nyanyi lagu ya,, aku lagi gak mood, lagian juga tujuan aku nulis di sini buat ngelupain tugas meskipun nantinya aku mau latihan lagi. oke deh kita ngomongin tentang tugas-tugasku di sekolah. Untuk hari besok, kami sudah ada tugas yang menunggu, yaitu tugas Biologi, seni budaya, PAI. Tugas biologi tentang sel darah yang mencakup sel darah merah, sel darah putih dan sel keping darah. sedang tugas PAI yaitu menampilkan ceramah mengenai suati topik. untuk hal ini aku mengambil topik 'bersyukur'. kalian tahu apa itu bersyukur?  ya, bersyukur itu adalah mengucapkan terimakasih kepada Sang Maha Pencipta yaitu Allah swt. yang telah memberi kita nikmat sehat, akal, berjalan, makan, minum, terutama nikmat hidup. Itu semua patut untuk di syukuri.
         Hanya dengan mengucapkan kalimat 'alhamdulillah' saja kita sudah mengucapkan syukur. Kata Allah, kalau kita senantiasa bersyukur maka kita akan mendapatkan pahala yang berlipat, namun kalau kita kufur nikmat maka Allah sudah menyiapkan neraka jahannam. Dalam hal ini, aku juga sedang belajar untuk selalu bersyukur disetiap waktu, disetiap keadaan. baik itu dalam keadaan baik ataupun keadaan buruk. Aku juga ingin selalu untuk tidak sombong, karena sombong merupakan sifat syaitan.
           Bersyukur sering muncul di dalam Surah Ar-Rahman. berapa kali ya kalimat 'nikmat Tuhan manakah yang kamu dustakan?' ana lupa hehe... sekarangpun aku ingin bersyukur atas nikmat masih bisa menulis cerita di blog ini...

Sabtu, 22 November 2014

Permataku

             sedihmu adalah sedihku. bahagiamu adalah bahagia untuku. dan membuatmu bahagia ada rasa kepuasan tersendiri di hati ini. tersenyumlah wahai permataku. tersenyumlah dengan bangga di hadapanku. jangan tersenyum memendam rasa perih. karena aku tak suka melihat itu. 
             Wahai permataku, aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu. karena aku tahu engkau juga mencintaiku. aku bahagia bisa sepenuhnya memilikimu. merasakan hangatnya pelukanmu. merasakan kasih sayang yang engkau berikan padaku.aku tak tahu apa yang akan terjadi jika tak ada dirimu, mungkin jika tak ada engkau, aku tak bisa menulis ini. tapi itu memang benar. 
              Hari-hari yang kulakukan denganmu merupakan kejaiban illahi. bisa bersamamu juga merupakan keajaiban. semuanya adalah keajaiban. tapi terkadang, kita tak menyadari itu semua adalah keajaiban. sampai kita kehilangan orang tersebut baru kita merasakan bahwa memiliknya adalah sebuah keajaiban. 
             tapi aku mempunyai kesalahan, yaitu aku tak bisa mengungkapkan padamu perasaan ini. aku hanya bisa memikirknamu tanpa bertindak. bukankah itu adalah hal bodoh? ya itu memang hal yang paling bodoh. aku tak berani untuk mengungkapkannya padamu. rasa tidak percaya diri ini selalu muncul ketika aku sudah berada di ambang pintu keberanian. entah apa yang mambuat semua ini, menjadikanku tak bisa mengungkapkannya. 
             Berjanjilah wahai ayah, bahwa engkau akan selalu menyayangiku meskipun aku tak mengungkannya padamu rasa sayang ini. bukan karena aku tak sayang, lebih tepatnya karena aku tak berani mengungkannya padamu. tapi suatu saat nanti aku pasti akan mengucapkanya padamu. 

Kamis, 20 November 2014

Forget

         bukankah menunggu adalah hal yang paling melelahkan dalam hidup? kau sudah tahu itu tapi kenapa masih menunggu hal yang tidak pasti? bukankah lebih baik mencari yang sudah pasti saja? itu adalah lebih baik bagimu. aku hanya ingin kau sadar bahwa masih banyak orang di luar sana yang lebih baik daripada aku, tak perlu menungguku.
         aku berusaha untuk tetap istiqomah di jalan Nya, di jalan Allah yang kuanggap  merupakan jalan terbaikku menuju syurga, tempat yang dirindukan oleh semua orang. karena dengan begitu, maka aku akan mendapatkan yang sesuai dengan keadaanku. jika aku  selalu mendekatkan diri pada Allah, Insyaallah akan mendapatkan yang serupa. bukan begitu?
          Maka dari itu, aku ingin menyuruhmu untuk istiqomah juga, sama halnya denganku. semoga, kau juga akan mendapatkan yang sesuai dengan kepribadianmu. Tak jarang pula namamu muncul dalam setiap iringan doaku. mendoakan yang terbaik untukmu. tapi aku juga berdoa untuk bisa menjauhimu. maaf. Mungkin hanya kata itu yang bisa aku ucapkan padamu saat ini. tapi ini juga untuk kebaikanmu, bukan hanya untuk aku.
          tak usah mempublikasikan perasaanmu pada semua orang, cukup hanya kau saja yang tahu. cukup hanya kau dan Allah saja yang tahu, tak perlu yang lain. dan mungkin seharusnya kau juga tidak memberitahuku tentang perasaan itu. hal itu akan membuatku bertekad untuk melupakanmu.
          andai saja kau lebih dewasa, mungkin hal-hal yang seperti ini tak akan terjadi. walaupun mungkin kau lebih muda dariku, tak bisakah kau menjadi lebih dewasa dariku? jangan, jangan samakan umur. jangan menganggap umur sebagai ukuran untuk menjadi seperti anak-anak. karena dewasa itu berasal dari pikiran bukan dari umur.
           aku tidak mau terjerumus untuk yang kedua kalinya. sudah cukup hanya sekali saja jangan ditambah. aku ingin memperbaiki diriku yang sudah mulai jauh dengan Tuhanku. jangan membuatku lebih menjauh lagi. aku bertekad untuk menghapus apapun yang mmbuatku bisa menjauh dari Tuhanku.

dengan begini mungkin kau bisa mengerti alasanku untuk menjauhimu.